Selamat datang di CaraGampang.Com

Ada Ritual Ngaben Massal di Konawe

Sabtu, 05 September 20150 komentar

tegasco.com, KENDARI – Sebanyak 101 foto dan pakaian jenazah dipajang disebuah petak pada upacara tradisi Ngaben massal atau pembakaran mayat secara massal yang digelar warga Bali di desa Puasana, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (4/9) siang.


Upacara ngaben atau pembakaran mayat ini baru dilakukan sejak 5 tahun di desa itu. Acara ini diawali penyucian diri, dipimpin seorang tokoh adat.
Penyucian diri diharapkan, agar dalam prosesi ritual ngaben berjalan sebagaimana yang diajarkan oleh agama Hindu.
Acara ngaben 5 tahunan, bertujuan agar warga yang tidak mampu dapat mengikuti ngaben atau pembakaran mayat yang menelan biaya hingga puluhan juta rupiah setiap jenazah.
Usai penyucian diri, tulang - belulang 101 jenazah diambil dari makamnya, yang sedianya akan dilakukan pembakaran.
Ngaben massal mendatangkan 200 orang pemain gamelang dari daerah Bali, yang mengiringi prosesi upacara adat ngaben atau pembakaran jenazah. 
Pada acara ngaben massal ini, pihak keluarga yang memiliki kerabat, menyediakan patung lembu yang menjadi kendaraan para arwah mendiang mereka.
Patung lembu ini, digotong oleh puluhan warga, sembari menari sebagai bentuk penghormatan bagi mendiang.
Saat digotong, patung lembu tersebut, ditumpangi oleh seorang warga menuju kremasi atau tempat pembakaran jenazah. Acara ini, menarik perhatian warga di daerah itu.
Dari 101 jenazah, 51 diantaranya merupakan jenazah orang dewasa dan orang tua, 50 merupakan bayi anak – anak. Jenazah bayi dibawa umur tiga tahun tidak dilakukan pembakaran melainkan upacara adat pengeluahan yang berarti pembersihan bayi yang sudah gugur.
“Kalau usia bayi dibawa 3 bulan hanya prosesi biasa, kalau diatas 3 bulan itu dibakar,”jelas Niwanyang Sukerti, nenek jenazah bayi.
Ditempat pembakaran jenazah, berbagai ritual dan sesaji disiapkan pihak keluarga, saat pembakaran berlangsung, sesaji dan pakaian peninggalan jenazah ikut dibakar.
“Setelah penyucian bagi keluarga, tulang jenazah diambil dari makamnya, disimpan pada petak yang selanjut diantar oleh patung lembu sebagai kendaraan jenazah. Kemudian menuju tempat kremasi jenazah. Semua dibakar, termasuk sesajinya,”kata Ketua panitia peneyelenggara Ngabe,n Dewa Made Putra Yasa.
Usai pembakaran, abu jenazah kembali disatukan, selanjutnya dimasukkan pada tempat yang aman untuk dihanyutkan pada aliran sungai 
Acara ngaben massal dihadiri Sekretaris Daerah, anggota DPRD, TNI/Polri dan Muspida Kabupaten Konawe.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Ahmad Ridwan mengatakan, ritual ini menjadi destinasi wisata sehing ke depannya pemerintah akan mengamodir semua persiapan ngaben massal agar berlangsung meriah.
“Kalau misalnya ritual ini mau digelar, masyarakat adat Hindu bisa mengajukan program, kami akan bahas, karena kegiatan ini dapat menjadi destinasi wisata budaya. Kita rencanakan membagi adat budaya dan kearifan lokal, misalnya adat budaya Hindu, Tolaki, Bugis dan adat budaya lainnya yang ada di desa ini,”ujar Ahmad Ridwan. 

Mas’ud
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. www.tegas.co - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger