Demo,
Warga dan Polisi Bentrok
Warga dan Polisi Bentrok
tegasco.com,
KENDARI - Sejumlah warga yang tergabung pada organisasi Masyarakat Intelektual
Muna Barat (Mimbar) berunjukra di Gedung Paripurna DPRD Sulawesi Tenggara
(Sultra) berakhir bentrok dengan polisi, Selasa (15/9).
KENDARI - Sejumlah warga yang tergabung pada organisasi Masyarakat Intelektual
Muna Barat (Mimbar) berunjukra di Gedung Paripurna DPRD Sulawesi Tenggara
(Sultra) berakhir bentrok dengan polisi, Selasa (15/9).
Bentrokan
terjadi saat warga dihalau polisi akibat membakar ban bekas di Gedung Paripurna DPRD Sulawesi Tenggara.
terjadi saat warga dihalau polisi akibat membakar ban bekas di Gedung Paripurna DPRD Sulawesi Tenggara.
Tak
terrima dihalangi polisi, massa memaksa dan membakar ban hingga api dan asap
mengepung Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
terrima dihalangi polisi, massa memaksa dan membakar ban hingga api dan asap
mengepung Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
Peristiwa
tersebut, terjadi saat sidang Paripurna rencana pemekaran Provinsi Kepulauan
Buton sedang berlangsung.
tersebut, terjadi saat sidang Paripurna rencana pemekaran Provinsi Kepulauan
Buton sedang berlangsung.
Dalam
aksi itu, sejumlah mahasiswa dan polisi saling kerjar hingga ke jalan raya yang
menarik perhatian para pengendara.
aksi itu, sejumlah mahasiswa dan polisi saling kerjar hingga ke jalan raya yang
menarik perhatian para pengendara.
Aksi
yang dilakukan warga tersebut, menuntut pembayaran sertifikasi guru yang
tertunda selama dua triwulan sejak Mei sampai dengan September 2015 di Kabuapeten
Muna Barat.
yang dilakukan warga tersebut, menuntut pembayaran sertifikasi guru yang
tertunda selama dua triwulan sejak Mei sampai dengan September 2015 di Kabuapeten
Muna Barat.
Selain
itu, massa menuntut pengusutan dana hibah provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp.
5 Millyar untuk pembangunan rumah jabatan bupati yang dialihkan untuk pembangunan rumah pribadi.
itu, massa menuntut pengusutan dana hibah provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp.
5 Millyar untuk pembangunan rumah jabatan bupati yang dialihkan untuk pembangunan rumah pribadi.
Saat
aksi berlangsung, tak seorangpun anggota DPRD Sulawesi Tenggara menerima pengunjukra
karena sidang paripurna sedang berlangsung.
aksi berlangsung, tak seorangpun anggota DPRD Sulawesi Tenggara menerima pengunjukra
karena sidang paripurna sedang berlangsung.
Massa
menilai bentrokan tersebut terjadi akibat komunikasi antar pengunjukrasa dan
polisi buntu sehingga terjadi saling kejar.
menilai bentrokan tersebut terjadi akibat komunikasi antar pengunjukrasa dan
polisi buntu sehingga terjadi saling kejar.
Koordinator
massa La Ode Imran Haisa mengatakan, aksi yang berakhir bentrok dilakukan semata
– mata untuk mengungkap kebenaran.
massa La Ode Imran Haisa mengatakan, aksi yang berakhir bentrok dilakukan semata
– mata untuk mengungkap kebenaran.
“Itu
awal pergerakan tentang Muna Barat untuk mengungkap suatu kebenaran, bentrokan
terjadi akibat larangan bakar ban bekas oleh polisi, padahal itu, sebuah
idealis komitmen masyarakat,” kata Imran
Meski begitu, lanjutawal pergerakan tentang Muna Barat untuk mengungkap suatu kebenaran, bentrokan
terjadi akibat larangan bakar ban bekas oleh polisi, padahal itu, sebuah
idealis komitmen masyarakat,” kata Imran
Imran, aksi yang dilakukan merupakan aksi damai, bentrokan hanya merupakan gef
yang tidak menyurutkan pergerakan untuk mengungkap kebenaran.
Posting Komentar